Minimarket Rumahan, Ritel Modern Tidak Butuh Modal Besar

wikiGo News Bisnis – Toko kelontong sudah lama menjadi salah satu usaha kecil menengah yang mampu menopang ekonomi masyarakat. Seiring bergesernya pola belanja masyarakat, toko kelontong di beberapa lokasi justru tergerus oleh keberadaan minimarket modern. Menghadapi hal ini, masyarakat menengah harus memiliki strategi dalam mempertahankan pasarnya. Satu strategi yang patut dicoba adalah mengupgrade standar toko kelontong ke minimarket rumahan.

Apa yang perlu dipersiapkan untuk buka minimarket rumahan

Bagaimana sebetulnya konsep minimarket rumahan? Jika berbicara soal konsep, maka minimarket rumahan tidak memiliki konsep yang menetap. Hal ini karena dalam membukanya, sangat bergantung pada tipe toko dan lokasi dimana toko tersebut berada. Oleh karena itu, secara umum minimarket rumahan bisa memiliki makna sebagai toko yang berkonsep minimarket dengan kepemilikan perorangan bukan hasil dari franchise dan waralaba.

Ada 3 hal pokok untuk membuat minimarket rumahan.

1.      Modal

Berapa modal yang perlu untuk memulai usaha minimarket rumahan? Sangat bervariarsi. Menghitung modal untuk sebuah minimarket skala rumahan harus melihat keperluan apa yang akan menggunakan uang modal tersebut. Sewa tempat, peralatan, perawatan, biaya listrik, dan pembelian produk awal masuk dalam hitungan modal. Jika tempat adalah milik pribadi maka perhitungan bisa berkurang.

Perkiraan modal untuk buka minimarket rumahan bisa mencapai puluhan juta, akan tetapi tidak perlu menyentuh angka lebih dari 100 juta. Justru sebaliknya, modal harus minimalis karena jika menggunakan modal besar maka akan lebih menguntungkan masuk bisnis waralaba.

2.      Lokasi dan bangunan

Jelas bahwa membuka toko apa pun harus berada pada lokasi yang strategis, kecuali jika toko tersebut menyasar konsumen online. Pemilihan lokasi strategis bertolak dari pemahaman pemilik bisnis mengenai pasar yang akan jadi targetnya. Pada wilayah pada penduduk misalnya, toko yang menyediakan kebutuhan sehari-hari bagi warga di area tersebut bisa sangat menguntungkan jika konsep toko bergeser dari tipe kelontong menjadi minimarket. Akses dari toko tersebut mesti menjangkau setidaknya mobilitas penduduk setempat.

Bangunan minimarket skala rumahan berbeda dengan toko kelontong biasa. Seperti yang sudah tertulis sebelumnya bahwa, toko kelontong perlu mengalami pemodernisasian menuju minimarket skala kecil/rumahan. Bangunan yang bisa menjadi minimarket bisa berupa ruko, garasi rumah dan bekas toko kelontong yang sudah mengalami renovasi.

3.      Produk

Produk yang perlu untuk minimarket rumahan tentu saja akan berbeda dengan toko kelontong rumahan. Dengan sistem upgrade dari tipe toko kelontong, maka minimarket rumah membutuhkan penambahan item produk baik jenis maupun jumlah. Banyak yang bertanya, bagaimana dengan modal yang limit bisa memenuhi kebutuhan akan produk yang lebih bervariasi? Untuk menjawabnya, seorang yang mau buka minimarket ini harus paham dulu mengenai strategi pengadaan barang. Cara yang biasa adalah dengan melakukan lobi terhadap suplier atau bahkan produsen barang. Melalui kerjasama, lobi yang terjadi bisa mengurangi modal untuk membeli putus. Artinya melibatkan sistem titip jual dan lain-lain.

Tips untuk bersaing dalam bisnis minimarket rumahan

Tantangan berat dalam memulai bisnis minimarket rumahan adalah kompetitor bisnis sejenis yang sudah mewabah. Dalam persaingan bisnis sejenis, ada banyak strategi dalam memenangi pasar. Beberapa startegi yang bisa dicoba adalah:

  • Rebranding produk dan tentukan harga sendiri. Rebranding artinya membuat brand baru terhadap produk yang sama. Cara ini seolah menciptakan keunikan, namun tidak semua berhasil ketika brand lama sudah memiliki citra di mata masyarakat.
  • Fokus ke layanan. Untuk strategi ini, membutuhkan effort yang besar apalagi kompetitor anda adalah minimarket skala nasional. Anda membutuhkan pemikiran kreatif dalam menciptakan layanan yang mampu menangkap atensi konsumen
  • Fokus pada produk lokal. Ini terjadi jika kompetitor anda sudah terlalu besar untuk anda. Produk lokal ini bermacam-macam. Misalnya anda fokus berjualan bahan-bahan pokok dan menghindari jualan produk yang telah ada di minimarket lain.
  • Hindari perang harga. Melakukan perang harga adalah langkah bunuh diri yang seharusnya tidak perlu anda lakukan. Justru sebaliknya, anda perlu mengikuti harga kompetitor selama harga tersebut memberikan marjin yang masuk akal. Dengan harga yang sama, jika startegi lain berjalan maka anda akan beruntung.

Kaum muda, pilihan memulai bisnis rumah semacam ini patut masuk dalam daftar. Apalagi jika anda memiliki modal yang cukup. Selain resiko kegagalan tergolong rendah, bisnis minimarket rumah bisa menjadi investasi jangka panjang dari modal anda.