Crypto mengancam, CBDC solusi Bank sentral

wikiGo News Bisnis – Uang digital sudah populer hampir dalam satu dekade terakhir ini. Pada tahun 2019, isu inovasi CBDC atau Central Bank Digital Currencies semakin menguat dengan sejumlah bank sentral mulai menyodorkan contoh proyek uang digital tersebut. Sejumlah negara yang sudah mempelopori inisiatif ini terhitung mulai dari China, Swedia, Inggris dan sejumlah negara kawasan Eropa lainnya.

Sekilas tentang inovasi CBDC

CBDC merupakan bentuk mata uang digital yang memiliki legal tender dari pemerintah, otoritas moneter dan secara hukum. Pada awalnya, bentuk mata uang ini merupakan inspirasi dari Bitcoin. Tetapi berbeda dari Bitcoin yang hanya sebagai mata uang virtual semata dan hanya dipakai sebagai cryptocurrency. Maka, bisa berarti bahwa CBDC merupakan saingan terhadap cryptocurrency yang berasal dari pemerintah untuk penggunaan dalam populasi besar.

Hingga tahun 2020, konsep CBDC belum diimplementasikan. Namun, meskipun baru berupa hipotesis, banyak bank sentral dari negara-negara yang tengah mempelajarinya. Jadi konsep CBDC tetap menjadi perhatian karena peluang untuk mengimplementasikannya cukup besar bila melihat perkembangan uang digital saat ini.

Alasan Dibalik Inovasi CBDC

Selama masa pandemi covid – 19, trend penggunaan uang digital meningkat. Bank sentral melihat hal ini sebagai sebuah pertimbangan tentang eksistensi uang kertas. Bank sentral yang selama ini menjadi suplier uang kertas kepada masyarakat menangkap trend ini bisa mengurangi pemakaian  uang kertas di masa depan. Swedia menjadi satu contoh negara dengan penggunaan uang tunai kertas yang semakin menurun di masyarakat.

Pertimbangan-pertimbangan penting yang memicu untuk mengeluarkan CBDC oleh bank sentral sebagai berikut:

Kekahwatiran terhadap uang kertas kehilangan eksistensinya. Kemunculan cryptocurrency semakin lama semakin kuat posisinya, bahkan pada tahun 2020 sudah banyak institusi yang masuk ke dalamnya. Kemudahan dan keuntungan besar telah menarik minat banyak investor, terlebih dengan kondisi suku bunga rendah.  CBDC muncul sebagai langkah agar Bank Sentral tetap menjadi satu-satunya suplier uang kepada masyarakat.

Untuk tujuan transaksi yang murah sekaligus efisien.

Jika selama ini transaksi lintas negara berbiaya lumayan mahal bagi pelaku bisnis maka CBDC dapat memangkas biaya tersebut. Crypto selama ini menjadi pilihan investor dengan keuntungan transaksi ini. Bank Sentral melihat celah dalam sistem keuangan mereka, sehingga agar masyarakat tidak melepaskan diri dari uang Bank Sentral maka butuh inovasi. Inovasi CBDC sebagai salah satu jalan yang terlihat bisa mengambil peranan transaksi lintas negara di atas.

Dengan melihat suku bunga negatif, inovasi CBDC menginspirasi Bank Sentral untuk menjawab anomali uang koin dan uang kertas selama ini. Anomali yang itu adalah, meskipun ada istilah suku bunga dalam penggunaan kedua jenis kertas tunai tersebut, uang kertas dan koin tidak pernah berbunga. Nominalnya selalu tetap (kecuali mengalami redenominasi). Anomali tersebut membuat uang tunai kertas dan koin tidak akan memiliki bunga besar sewaktu suku bunga sedang positif. Kecilnya tingkat bunga artinya kecil pula keuntungan pemilik aset yang menabung uangnya, sehingga masyarakat yang bermain pada sektor ini lebih memilih crypto.

Menjaga dan mengontrol peredaran uang publik di masyarakat. Uang crypto lahir di zaman ketika teknologi menawarkan diri sebagai jalur paling mudah dalam banyak hal. Penggunaan uang pun demikian, dengan adanya teknologi maka uang bisa dalam bentuk uang virtual atau uang internet atau uang digital. Pemerintah tentu saja cemas dengan bentuk-bentuk uang digital yang telah banyak dipakai masyarakat sehingga melalui Bank Sentral uang publik harus kembali terkontrol.  Inovasi CBDC mulai mendapat perhatian besar sebagai jawaban untuk mengatasi masalah tersebut.

3 model Inovasi CBDC

Meskipun belum diimplementasikan oleh seluruh negara di dunia, CBDC ternyata sudah memiliki bentuknya di negara-negara berikut ini dengan modelnya masing-masing. Menuruti studi terakhir oleh Bank of England, Monetary Authority of Singapore (MSA) dan Bank of Canada, maka CBDC memiliki sebutan juga sebagai W-CBDC atau Wholesale-CBDC. Dalam W-CBDC, terbagi ke dalam 3 bentuk berbeda.

Pertama, Currency-Specific. Bentuk ini hanya bisa untuk jenis pertukaran dan pengiriman dalam lingkup satu negara atau di dalam negara asal tersebut.

Kedua, W-CBDC Currency-Specific. Penggabungan ini memungkinkan untuk pertukaran dan pengiriman keluar wilayah negara asalnya. Tentu saja melibatkan bank-bank sentral di negara bersangkutan.

Keetiga, W-CBDC umum. Bentuk ini bisa memiliki jangkauan secara luas dengan dukungan mata uang-mata uang dunia.